Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akhirnya berhasil menutup pekan ini dengan semringah. Di pasar spot, mata uang Indonesia berhasil mengungguli pamor dolar Amerika Serikat (AS) dengan ditutup menguat 0.4% ke kisaran Rp15.493/US$, Jumat (17/11/2023).

Penguatan rupiah hari ini menjadi yang paling besar di Asia di mana mayoritas valuta juga perkasa menghadapi the greenback. Dolar Taiwan mengekor penguatan di belakang rupiah dengan naik nilainya 0,27%, disusul oleh baht Thailand 0,2%, lalu peso Filipina dan ringgit Malaysia juga berhasil perkasa masing-masing menguat 0,17% dan 0,15%.

Di Asia sampai sore hari ini pukul 15:52 WIB, rupee India menjadi satu-satunya mata uang Asia yang terperosok melemah terhadap dolar AS meski pelemahannya hanya tipis 0,04%.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) sore ini juga berhasil ditutup lebih kuat di posisi Rp15.504/US$, menguat 0,58% dibanding penutupan hari sebelumnya dan menjadi level penutupan terkuat sejak akhir September lalu.

Keperkasaan rupiah di ujung pekan terbawa euforia di pasar global yang juga menghijaukan pasar saham dan obligasi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,28% sore ini.