Pasalnya, hal ini berpotensi menyebabkan perangkat yang digunakan pemilik akun menjalankan malware. Saat itu terjadi pelaku kejahatan siber bisa mengambil kuasa dan melakukan remote dari perangkat ponsel korbannya.
Pada akhirnya, peretas bisa mengambilalih akun perbankan atau akun aplikasi pembayaran korban. Kemudian, bertransaksi untuk kepentingan pribadi atau mencuri pundi-pundi di dalamnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus ditingkatkan untuk efisiensi transaksi dan perluasan inklusi ekosistem pembayaran, salah satunya melalui perluasan kerja sama dan implementasi QRIS antar negara.
"Implementasi QRIS antar negara yang pada 17 November diperluas, tidak hanya di Malaysia dan Thailand, tapi juga di Singapura," ujar Perry dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pekan lalu.
Selain implementasi QRIS antara negara, bank sentral juga mengimplementasi pelaksanaan QRIS tuntas, tarik tunai, transfer dan setor tunai. Selanjutnya, penggunaan kartu kredit segmen pemerintah untuk memperlancar transaksi keuangan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan BI agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
(lav)