Hal ini pyn membuka jalan bagi sekutu AS, Jepang, untuk mengejar upayanya memperkuat hubungan dengan China yang merupakan mitra dagang terbesarnya itu.
Kedua negara Asia yang bertetangga telah berselisih tentang segala sesuatu mulai dari semikonduktor hingga limbah nuklir dan nasib warga Jepang yang ditahan di China.
Perselisihan teritorial atas pulau tak berpenghuni di dekat Taiwan juga terus memanas.
Kishida mengatakan dia mendesak Xi untuk mengakhiri larangan impor makanan laut Jepang, yang diberlakukan oleh China sebagai tanggapan atas pembuangan air limbah Jepang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Badan Energi Atom Internasional telah mengatakan pembuangan itu aman.
Masalah air limbah telah merugikan perusahaan-perusahaan Jepang yang menjual ke China, termasuk produsen kosmetik Shiseido, yang memangkas perkiraan keuntungannya minggu lalu.
Ini juga menjadi faktor yang mengubah penilaian publik Jepang menjadi yang paling negatif terhadap China sejak 2014, menurut jajak pendapat yang diterbitkan bulan lalu.
Xi mengatakan kepada Kishida pada awal pertemuan bahwa kedua negara harus fokus pada kepentingan bersama, menangani perbedaan dengan baik dan menegaskan kembali hubungan timbal balik strategis mereka, demikian dilaporkan oleh China Central Television (CCTV).
"Saya ingin bekerja sama dengan Anda untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi hubungan Jepang-China demi generasi mendatang," kata Kishida menanggapi.
Selama pertemuan, Kishida menyatakan keprihatinan tentang situasi di Laut China Timur, di mana kapal pemerintah dari kedua negara berpatroli di perairan di sekitar rantai pulau tak berpenghuni yang diklaim oleh kedua negara.
Kishida juga menyerukan pembebasan warga Jepang yang ditahan di China, menyerukan agar orang-orang tersebut dikembalikan dan agar proses hukum berjalan transparan.
Satu orang berusia 50an dihukum 12 tahun, sementara seorang karyawan pembuat obat Astellas Pharma, yang juga berusia 50an, didakwa pada bulan Oktober setelah ditahan awal tahun ini. Rincian tuduhan kedua orang ini belum dipublikasikan.
(bbn)