Logo Bloomberg Technoz

Carsome masuk ke pasar Indonesia dan Thailand pada tahun 2017. Perusahaan ini memiliki sekitar 4.000 karyawan.

Startup Carsome asal Malaysia ini pada tahun 2022 lalu, menunda rencana pencatatan sahamnya di Singapura dan Amerika Serikat (AS) karena kekhawatiran bahwa memburuknya kondisi ekonomi makro dapat menurunkan valuasi perusahaan. 

Perusahaan ini berharap untuk mencapai titik impas tahun ini dan akan mencapai profitabilitas setahun penuh pada tahun 2024, kata Chief Executive Officer Eric (CEO) Cheng pada bulan Juli.

Carsome sedang bersiap-siap untuk melakukan penawaran umum perdana, dan jika ada kesempatan, perusahaan dapat mendaftar dengan cepat, katanya pada saat itu.

Carsome “melakukan penyesuaian pada tenaga kerjanya jika diperlukan”  kata perusahaan itu dalam sebuah tanggapan email terhadap pertanyaan. Namun Carsome menolak berkomentar tentang angka-angka spesifik.

“Kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi di semua pasar kami saat ini dan berencana untuk mempercepat pertumbuhan yang menguntungkan pada tahun 2024,” katanya.

Suku bunga yang lebih tinggi, ditambah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketegangan geopolitik telah mewarnai sentimen pasar. Hal juga ikut membebani penjualan saham perdana.

Carsome mengumpulkan dana sebesar US$290 juta pada awal tahun lalu dengan catatan valuasi US$1,7 miliar dalam putaran seri E yang dipimpin oleh Qatar Investment Authority, serta 65 Equity Partners dan Seatown Private Capital Master Fund. 65 Equity dan Seatown didukung oleh Temasek Holdings.

Didirikan pada tahun 2015, Carsome telah berekspansi ke Indonesia, Thailand, dan Singapura. Perusahaan ini bekerja sama dengan lebih dari 13.000 dealer dan menjual lebih dari 150.000 mobil tahun lalu, menurut data dari halaman webnya.

(bbn)

No more pages