Potensi di wilayah industri Kendal dan Batang sendiri bisa mencapai 40 industri yang bakal menyerap aliran gas, dengan royeksi kebutuhan gas tahap awal sekitar 30 MMSCFD (5 tahun pertama), dan dapat meningkat lebih dari 58 MMSCFD.
Selain industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga setelah selesainya Pipa Cisem tahap 2, diharapkan terdapat potensi gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 MMSCFD atau sekitar 300.000 rumah tangga.
Adapun, untuk proyek Cisem tahap-II, rencananya akan dimulai pada tahun depan. Proyek itu akan memakan biaya hingga Rp3,3 triliun, melalui alokasi APBN dengan skema multi years contract.
*) Catatan redaksi: Judul dan artikel ini telah mengalami perubahan pada 19:50 WIB, dengan menghapus bagian ‘tarif penyaluran gas bumi atau toll fee via pipa Cisem-1 dipatok sebesar US$0,3/million metric british thermal unit (MMbtu)', sebagaimana sebelumnya diumumkan dalam siaran pers Kementerian ESDM. Dalam pembaruan keterangan resminya, Kementerian ESDM mengeklaim bahwa toll fee tersebut ternyata masih belum ditetapkan oleh BPH Migas.
(ibn/wdh)