Irfan memberi usulan agar maskapai diberikan keleluasaan lebih untuk menentukan batas maksimal tarif. Ibaratnya, jika TBA adalah batas langit-langit atau plafon, maka perlu dipertimbangkan penetapan batas sampai level atap.
“Saya bilang dikasih roof yang tinggi. Bukan dihilangkan, dikasih roof yang tinggi. Jadi kalau misalkan TBA Rp 1 juta, kasih roof saja Rp 5 juta,” ujarnya.
Inflasi Transportasi
Apapun nanti keputusannya, hampir bisa dipastikan harga tiket pesawat akan naik pada periode Nataru bulan depan. Biasanya, hal ini akan memberi tambahan terhadap inflasi.
Kala libur lebaran tahun ini, yang jatuh pada 19-25 April, inflasi pada bulan itu meninggi. Inflasi April tercatat 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang 0,18% mtm.
Bahkan inflasi April jadi yang tertinggi kedua sepanjang 2023, hanya lebih rendah dari Januari yang 0,34% mtm.
Dari inflasi yang 0,33% itu, kelompok transportasi memberikan andil (share) terbesar yaitu 0,11%. Sedangkan laju inflasi kelompok transportasi mencapai 0,84%, juga tertinggi di antara kelompok pengeluaran lainnya.
Secara tahunan (year-on-year), inflasi April tercatat 4,33%. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang 4,97% yoy.
Akan tetapi, andil kelompok transportasi terhadap inflasi tahunan tersebut adalah yang tertinggi, mencapai 1,45%. Laju inflasi kelompok ini juga menjadi yang tertinggi, dengan lonjakan 11,96%.
Kemudian pada Desember 2022, kala musim libur Nataru, inflasi secara bulanan tercatat 0,66%. Lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 0,09%.
Laju inflasi kelompok transportasi saat itu adalah 0,45%. Tertinggi ketiga setelah makanan, minuman, dan tembakau (1,57%) serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,63%).
Sementara andil inflasi secara bulanan untuk kelompok transportasi adalah 0,06%. Tertinggi ketiga setelah makanan, minuman, dan tembakau (0,4%) serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,12%).
Secara tahunan, inflasi Desember tahun lalu tercatat 5,51%. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang 5,42%.
Laju inflasi tahunan kelompok transportasi pada Desember 2022 adalah 15,26%, tertinggi di antara kelompok lainnya. Sedangkan adil inflasi kelompok ini adalah 1,84%, juga berada di posisi teratas.
Sebelumnya, Deputi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menyebut tekanan inflasi memang akan meningkat jelang akhir tahun. Penyebabnya adalah peningkatan permintaan karena libur Nataru.
Secara historis, lanjut Pudji, ada beberapa komoditas yang perlu dicermati karena ada potensi kenaikan harga. Di antaranya adalah beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit.
"Di kelompok transportasi, ada tarif angkutan udara karena peningkatan permintaan," tuturnya.
(aji/roy)