Logo Bloomberg Technoz

Menurut laporan itu, jumlah pasukan AS akan bertambah antara 100 hingga 200 tentara, naik dari sekitar 30 tahun lalu.

“Kami tidak mengomentari tentang operasi, keterlibatan, atau pelatihan tertentu, tetapi saya akan menyoroti bahwa dukungan kami dan hubungan pertahanan dengan Taiwan tetap selaras melawan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh China,” ujar Letnan Kolonel Marty Meiners, juru bicara Pentagon via email.

Departemen Luar Negeri AS kemudian memberikan tanggapan yang sama.

Terlepas dari sanggahan kementerian pertahanan bahwa pasukan AS ditempatkan secara permanen di Taiwan, Presiden Tsai Ing-wen mengkonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan CNN pada tahun 2021 bahwa AS memiliki pasukan di pulau itu untuk tujuan pelatihan.

Perkembangan terakhir ini kemungkinan akan menambah ketegangan hubungan AS-China, yang telah rusak belakangan ini, terutama sejak AS mengidentifikasi, dan kemudian menembak jatuh, alat yang disebut balon mata-mata China yang melintasi wilayahnya. China mengecam tindakan AS tersebut dan mengatakan balon itu adalah pendeteksi cuaca.

Insiden balon ini menyebabkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda perjalanan ke China yang sudah lama ditunggu-tunggu. Dan ketika Anthony bertemu dengan penasihat negara China Wang Yi di Jerman, keduanya mengalami ketidaksepahaman tentang segala hal mulai dari balon mata-mata, Taiwan, Korea Utara, hingga potensi dukungan China untuk perang Rusia di Ukraina.

Kedua negara itu juga kurang komunikasi militer-ke-militer. Pada awal Februari, tak lama setelah AS menembak jatuh balon, China menolak permintaan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk berbicara via telepon dengan Menteri Pertahanannya, Wei Fenghe.

Dukungan militer AS untuk Taiwan, yang termasuk miliaran penjualan senjata canggih, adalah sumber ketegangan yang sudah lama terjadi antara Washington dan Beijing. 

Bulan ini, China mengenakan sanksi dan denda ke Lockheed Martin Corp. dan anak perusahaan Raytheon Technologies Corp. untuk penjualan senjata ke Taiwan – langkah yang menurut para analis hanya bersifat simbolis mengingat unit-unit tersebut hanya menjual sedikit atau tidak sama sekali ke China.

Kedutaan China di Washington tidak segera menjawab pertanyaan yang dikirim melalui email.

Sementara itu, Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei, kedutaan de facto Taiwan di Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “selama beberapa dekade, Taiwan dan AS telah berkoordinasi erat dalam hal-hal yang berkaitan dengan pertahanan dan menjaga perdamaian di Selat Taiwan. Kami tidak memiliki komentar atau detail lebih lanjut untuk dibagikan.”

--Dengan asistensi Cindy Wang dan Tony Capaccio.

(bbn)

No more pages