"Ketika kami mencoba mengidentifikasi dampak penuh dan tertinggal dari ketatnya kebijakan moneter, saya mempertimbangkan apakah bisnis kecil, sektor perumahan, dan rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah dapat memperingatkan akan adanya tekanan yang lebih luas di masa depan," kata Cook pada acara tersebut, yang disponsori oleh Federal Reserve Bank of San Francisco.
Para pengambil kebijakan mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk pertemuan kedua kalinya bulan ini. The Fed hanya memiliki satu pertemuan lagi tahun ini, pada bulan Desember, dan para pejabat sedang menilai kondisi ekonomi untuk melihat apakah diperlukan peningkatan suku bunga lebih lanjut.
Cook mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya di The Fed juga memperhatikan risiko dari guncangan ekonomi global, termasuk volatilitas harga energi baru-baru ini. Para pejabat juga memperhatikan dampak dari kebijakan moneter AS di nnegara-negara lain.
Tindakan yang dilakukan oleh The Fed telah berkontribusi pada melambatnya laju inflasi selama setahun terakhir, "baik dengan menahan permintaan agregat dan menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang agar tetap terkendali dengan baik." Dia menambahkan, penurunan harga komoditas global juga membantu.
Cook mengatakan ada tanda-tanda positif juga di pasar tenaga kerja, termasuk jumlah lowongan pekerjaan per pekerja yang menganggur, tingkat resignasi, dan pertumbuhan gaji yang menunjukkan kembalinya norma-norma sebelum pandemi. Dia mengatakan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja yang kuat dalam dua kuartal terakhir dapat membantu menstabilkan harga.
"Saya percaya bahwa soft landing mungkin terjadi, dengan disinflasi yang terus berlanjut dan pasar kerja yang kuat. Namun hal ini tidak dapat dijamin," kata Cook.
(bbn)