Logo Bloomberg Technoz

Artinya, kebutuhan bagi bank sentral Federal Reserve untuk mengerek suku bunga acuan lebih lanjut menjadi lebih kecil. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Federal Funds Rate bertahan di 5,25-5,5% dalam rapat bulan depan mencapai 97,1%.

Tanpa sentimen kenaikan suku bunga acuan, emas jadi diuntungkan. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas saat suku bunga naik tidak menguntungkan.

“Data terkini lebih bersahabat bagi emas. Jika ke depan ada dinamika geopolitik, maka itu akan semakin membantu menaikkan harga emas,” kata Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58,88.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang di posisi bullish.

Namun perlu diingat bahwa harga emas sudah naik cukup tinggi. Dalam sepekan terakhir, harga naik 1,18% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 3,02%.

Ini membuat harga emas rentan mengalami koreksi teknikal. Target koreksi atau support terdekat adalah US$ 1.974/ons. Jika tertembus, maka harga bisa turun lagi menuju US$ 1.963/ons.

Sementara target kenaikan atau resisten terdekat adalah US$ 1.985/ons. Penembusan di titik ini bisa membuat harga emas naik ke arah USR 1.910/ons.

(aji)

No more pages