Selain rekayasa lalu lintas, pemerintah rencananya akan kembali memberlakukan pembatasan angkutan logistik dan barang pada masa-masa puncak. Berdasarkan hasil evaluasi, kendaraan-kendaraan berat tersebut terbukti membuat pergerakan dan laju kendaraan di jalan tol menjadi sangat lambat, bahkan memicu kemacetan.
“Sosialisasinya bagaimana kami bisa sama-sama dengan sektor transportasi, Kemenhub, Korlantas, untuk bisa infokan itu jauh-jauh hari sebelumnya," kata dia. "Pengusaha logistik bisa lebih awal menghindari waktu-waktu tersebut."
Selain arus perjalanan ke luar Jakarta, penataan mobilitas masyarakat pada libur Nataru juga akan berfokus pada sejumlah tempat wisata.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Tulus Abadi juga mengklaim, pemerintah akan memastikan seluruh infrastruktur penunjang jalan tol dalam kondisi siap. Salah satu yang menjadi perhatian adalah rest area yang kerap menjadi titik kepadatan baru selama musim perjalanan liburan.
“Sehingga nanti akan ada simulasi-simulasi untuk rest area tertentu ditutup kalau sudah penuh sehingga pemudik diarahkan ke rest area berikutnya,” ujar Tulus.
“Termasuk sampai ke level tenant-tenant yang menjual makanan. Nanti seperti tahun-tahun kemarin, kita minta untuk take away saja tidak melayani konsumen secara dining.”
(dov/frg)