Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diungkap Leo (25) yang mengaku belum kepikiran untuk membeli rumah karena harga properti masih mahal. Ia juga mengeluhkan, harga rumah yang murah jaraknya jauh dari tengah kota dan akan menambah pengeluaran untuk transportasi.

“Karena pertimbangannya banyak sih bukan cuman karena DP-nya murah saja tapi kalo dibandingin sama sewa apartemen/kontrak/kos yang harganya masih lebih masuk akal dan lebih deket kantor dan akses kemana-mananya gampang, kayaknya lebih milih itu dulu daripada KPR rumah untuk saat ini,” terang Leo saat ditanya soal niat membeli rumah.

Walau dirinya tidak ingin membeli rumah, gebrakan diskon dp 0% memang membuatnya tergiur. “Tentunya big deal sih DP 0% ini, soalnya memudahkan orang buat KPR kan. Dan mungkin membantu keluarga muda kali ya mumpung lagi DP 0% untuk mempertimbangkan ngambil KPR,” tambahnya.

Hal yang sama diungkap Abie Destar yang mengatakan saat ini belum bisa untuk membeli rumah. Karena pendapatannya yang belum cukup untuk itu. 

“Kalo dalam waktu dekat sih belom ya, karena harga rumah di wilayah Jabodetabek sangat tinggi. Namun, banyaknya diskon-diskon yang ditawarkan seperti DP 0% sebenarnya sangat mempermudah,” ungkap Abie.

Lagi-lagi keinginan membeli properti terhalang gaji yang tidak mencukupi. Meningkatnya harga tak diimbangi dengan peningkatan upah.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan gaji atau upah di Indonesia selama 2018-2023 mencapai 12,33% yaitu dari rata-rata sebesar Rp2,82 juta menjadi Rp3,17 juta. 

Pertumbuhan gaji ini menghitung keseluruhan pendapatan baik buruh atau pegawai, maupun pekerja bebas dan pekerja mandiri, di semua sektor perekonomian berdasarkan Sakernas Agustus 2023.

Bila dirata-rata, berarti setiap tahun kenaikan gaji rata-rata di Indonesia hanya 2,5%. Sementara harga rumah baru dan rumah bekas di Indonesia kenaikannya bisa 5%-10% per tahun. 

Dengan pertumbuhan gaji yang lebih rendah di kala laju kenaikan rumah tetap tinggi, menjadi semakin sulit bagi orang Indonesia membeli rumah.

--Dengan asistensi dari Dova Hasiana.

(spt/ain)

No more pages