Logo Bloomberg Technoz

Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g. Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight. Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger.

Dengan tipikal serangan darat jarak dekat, EMB-314 Super Tucano memiliki sistem perlindungan untuk kabin awak. Kabin pilot pesawat ini dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.

Sistem buka tutup kanopi dapat diaktifkan secara elektrik. Soal kekuatan kaca kokpit, mampu menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot. 

EMB-314 Super Tucano juga memiliki sistem senjata internal dengan dua buah senapan mesin berat kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P pada setiap sayap. Pesawat ini juga memiliki empat cantelan yang masing bisa mengangkut beban hingga 250 kg dan satu cantelan sebesar 350 kg. Sehingga, Super Tucano bisa membawa senjata hingga 1.550 kg saat operasi pertempuran.

Berdasarkan data TNI AU, pesawat ini bisa membawa bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser. Super Tucano juga bisa membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

Selain itu, pesawat ini memiliki sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff atau flare dispenser. Serupa dengan jet tempur modern, EMB-314 Super Tucano juga dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat.  

Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.

(frg/ezr)

No more pages