Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana pemerintah menaikkan gaji dan tunjuangan pegawai negeri sipil (PNS) hingga setara dengan gaji pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai hanya akan membebani kas negara, menurut pandangan ekonom. Pasalnya, porsi belanja pegawai yang saat ini sudah besar akan semakin membengkak dan memakan porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Yose Rizal Damuri, Direktur Eksekutif dan Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan, porsi pembiayaan personel di dalam APBN saat ini sudah mencapai hampir 20% dari total anggaran negara. Pengeluaran personel ini, lanjut Yose, juga termasuk pembayaran pensiun pegawai.

Dalam praktiknya, menurut Yose, nilai belanja pegawai di dalam anggaran negara terus meningkat dengan laju yang cukup tinggi dan porsi yang semakin lama semakin besar.

"Pastinya yang jelas tentu ini akan meningkatkan beban APBN, dan ini meningkat terus dengan laju lebih tinggi dari APBN," ujar Yose kepada Bloomberg Technoz, Kamis (16/11/2023).

Yose menjelaskan belanja pegawai sebenarnya belum tentu tidak produktif, tetapi memang porsinya semakin lama semakin besar.