Bloomberg Technoz, Jakarta- Indonesia berpeluang mendapat manfaat dari agenda restrukturisasi rantai pasokan global. Bersama empat negara lain di Asia Tenggara, Indonesia disebut menjadi penghubung dalam fragmentasi perekonomian global.

Peneliti Departemen Ekonomi CSIS, Dandy Rafitrandi, menjelaskan ada tiga syarat utama Indonesia bisa mereliasasikan peluang manfaat rantai pasok global.

"Kemudahan Investasi, kinerja logistik, dan fasilitas perdagangan, baik ekspor maupun impor," kata Dandy Rafitrandi dalam acara diskusi CSIS melalui daring hari Kamis (16/11).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri ekonomi dari 13 negara mitra menandatangani Perjanjian Rantai Pasok pada Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) Ketiga di San Francisco, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/11/2023).

Ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk turut memperkuat rantai pasok di kawasan. Keinginan kuat negara-negara mitra IPEF untuk memiliki rantai pasok yang tangguh dan kompetitif di kawasan Indo-Pasifik telah menghasilkan kesepakatan rantai pasok pertama di dunia.