Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin mengalami tren pembalikan arah dengan posisi menguat hingga 129% sepanjang tahun 2023, sebagaimana catatan Bloomberg dalam pengukuran year-to-date (ytd). Zach Pandl, direktur pelaksana perusahaan penelitian dan penyedia dana kripto Grayscale Investments LLC, menjelaskan, terdapat dua faktor penentu kebangkitan.

Pertama adalah taruhan dari para investor kripto bahwa bank sentral AS (The Fed) memasuki akhir dari kenaikan tingkat bunga. Kedua, adalah sentimen diperdagangkannya Bitcoin pada bursa tradisional melalui ETF Spot-Bitcoin.

“Pemulihan valuasi kripto dapat berlanjut jika suku bunga riil mencapai puncaknya dan kami terus melihat kemajuan menuju persetujuan ETF spot di pasar AS,” Zach Pandl, direktur pelaksana perusahaan penelitian  dan penyedia dana kripto Grayscale Investments LLC, menulis dalam sebuah catatan.

Kebijakan Federal Reserve saling terkait dengan industri kripto, khususnya Bitcoin, karena tingkat bunga amat sensitif terhadap inflasi, juga tingkat likuiditas di pasar keuangan. Kini Bitcoin mencoba mendekati level atas terbaru, US$38.000 setelah pada awal minggu berada di zona menurun dalam periode 24 jam, di posisi US$36.360.

Hingga pukul 14:30 WIB, Bitcoin belum mampu menembus level US$38.000, tepatnya berada di kisaran US$37.539. Bitcoin mengalami kenaikan selama periode 24 jam sebesar 5,2%. Sementara pada periode sepekan hanya bertumbuh 2,4% dan mengalami rebound tipis 0,3% dibandingkan posisi satu jam sebelumnya. Pada awal minggu ini BTC telah mengalami kenaikan lebih dari 3,7%.