Logo Bloomberg Technoz

Pengumuman terkait uji coba rudal ini disampaikan ketika AS menjadi tuan rumah KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco. Meskipun Korut terisolasi dan bukan merupakan anggota kelompook tersebut, uji coba nuklir ini menyoroti program nuklir Kim menjelang pembicaraan berisiko tinggi di sela-sela KTT antara Presiden Joe Biden dan pemimpin China, Xi Jinping.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel) di sela-sela KTT APEC untuk membahas "tindakan Korea Utara yang makin mengganggu stabilitas," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Blinken juga menegaskan kembali "komitmen kuat" AS untuk membela Jepang dan Korea Selatan, yang menampung sebagian besar personel militer AS di wilayah tersebut.

Meskipun AS telah menghentikan penempatan senjata nuklir di Jepang dan Korsel beberapa dekade yang lalu, AS tetap mempertahankan apa yang disebut Pentagon sebagai gudang amunisi terbesar di dunia di Guam. Pulau yang dipenuhi hutan ini merupakan rumah bagi pangkalan Angkatan Udara AS dengan pesawat pembom yang mampu melancarkan serangan nuklir di tempat-tempat seperti Korea Utara dan lebih jauh lagi.

Korut telah memordenisasi persenjataan rudal balistiknya selama beberapa tahun terakhir dengan menguji dan mengerahkan roket berbahan bakar padat yang lebih muda disembunyikan, dapat dikerahkan dengan cepat, dan mampu diluncurkan sebelum AS dan sekutunya di wilayah tersebut dapat meluncurkan serangan balik untuk menembakkan rudal ke landasan.

Program rudal Korea Utara. (Sumber: Bloomberg)

Hingga saat ini, Pyongyang telah meluncurkan 28 rudal balistik dan dua roket luar angkasa. Termasuk juga empat rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) yang bisa menghantam daratan AS. Rezim Kim meluncurkan lebih dari 70 rudal balistik tahun lalu, yang merupakan sebuah rekor bagi negara tersebut.

Pada Juli, Korut menguji coba Hwasong 18 ICBM berbahan bakar padat baru, yang terbang lebih lama dibandingkan ICBM lain dan tampaknya dirancang untuk membawa muatan senjata nuklir ganda atau lebih. Hal ini meningkatkan kemungkinan setidaknya satu bom dapat lolos dari pencegat dan mencapai sasaran.

Rudal balistik berbahan bakar cair, yang digunakan hampir secara eksklusif oleh Korut sebelum Kim Jong Un mengambil alih kekuasan, umumnya memerlukan lebih banyak waktu untuk dipersiapkan karena bahan bakar harus ditambahkan ke tangki mereka. Hal ini membuat rudal tersebut rentan terhadap serangan sebelum lepas landas.

(bbn)

No more pages