Studi BOK menegaskan pandangan yang berkembang bahwa AI adalah pendobrak (game changer) yang menyebabkan ledakan produktivitas, yang juga dapat mengacaukan pekerja kerah putih di seluruh dunia.
Laporan Goldman Sachs tahun ini memperkirakan bahwa 300 juta pekerjaan di seluruh dunia terpapar AI generatif seperti ChatGPT OpenAI, meskipun teknologi tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan output ekonomi global sebesar 7% dalam satu dekade.
Laporan McKinsey juga telah memberikan prediksi serupa tentang gangguan bagi pekerja berbasis pengetahuan, tetapi produktivitas semakin cepat di seluruh dunia.
Studi BOK mengatakan AI akan meningkatkan permintaan untuk pendidikan sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) dengan keterampilan interpersonal yang lebih lembut seperti komunikasi dan kerja sama tim.
Tim ini mendasarkan studinya pada metode yang digunakan oleh Michael Webb, seorang ekonom di Universitas Stanford.
(bbn)