Logo Bloomberg Technoz

Harga Rumah Makin Mahal, Gaji Sulit Mengejar

Ruisa Khoiriyah
16 November 2023 14:10

Suasana perumahan mewah terbengkalai kawasan komplek industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana perumahan mewah terbengkalai kawasan komplek industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan rumah yang masih terpuruk ternyata tidak membuat harga rumah turun. Sebaliknya, harga rumah terus naik semakin mahal di tengah tren penjualan yang masih terkontraksi.

Harga rumah seolah tidak terpengaruh sisi permintaan yang terus turun. Kenaikan harga rumah juga terjadi di tengah penurunan inflasi kelompok bahan bangunan .

Angka backlog atau kesenjangan hunian di Indonesia yang masih besar, sekitar 12,7 juta unit saat ini, kemungkinan sedikit banyak mempengaruhi harga rumah sehingga sulit turun meski penjualan terus lesu. Selain itu, pergerakan harga tanah terutama di kota-kota besar yang naik secara konsisten juga membuat harga rumah di kawasan tersebut sulit turun.

Harga rumah yang terus mahal berpotensi semakin memupus kekuatan daya beli kalangan usia muda. Tren pertumbuhan upah di Indonesia dikhawatirkan tidak mampu mengimbangi inflasi harga rumah.

Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) hari ini memperlihatkan, pergerakan harga rumah di pasar primer (rumah baru) masih terus meningkat pada kuartal III-2023. Indeks Harga Properti Residensial Nasional (IHPR) pada akhir September lalu ada di angka 107,87, tertinggi setidaknya sejak 2018 silam.