Logo Bloomberg Technoz

Harga Rumah Makin Mahal, Penjualan Turun

Hidayat Setiaji
16 November 2023 10:12

Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga hunian atau properti residensial naik pada kuartal III-2023. Laju kenaikannya juga lebih cepat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pada Kamis (16/101/2023), Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III-2023 naik 1,96% secara tahunan (year-on-year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,92%.

"Pertumbuhan IHPR tersebut terutama ditopang oleh kenaikan harga rumah tipe besar sebesar 1,7%, lebih tinggi dari kenaikan pada triwulan II-2023 yang sebesar 1,49%. Sementara itu, kenaikan harga rumah tipe kecil dan tipe menengah relatif mendekati pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, masing-masing meningkat sebesar 2,11% dan 2,44%, lebih rendah dari 2,22% dan 2,72% pada triwulan II-2023 Secara spasial, kenaikan harga rumah pada triwulan III-2023 terutama terjadi di Kota Pontianak (3%), Padang (1,59%), dan Batam (4,07%)," papar laporan BI.

Dari sisi penjualan, lanjut laporan BI, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III-2023 belum pulih. Penjualan properti residensial masih terkontraksi (tumbuh negatif) sebesar 6,59% pada kuartal III-2023 meski membaik dari kontraksi 12,3% pada kuartal sebelumnya.

"Hasil survei juga menunjukkan bahwa modal utama pembangunan properti residensial oleh pengembang berasal dari sumber pembiayaan nonperbankan, yaitu dana internal dengan pangsa 73,46%. Sementara dari sisi konsumen, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah KPR, dengan pangsa 75,5% dari total pembiayaan," tulis laporan BI.