Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Spot Dibuka Lemah Balik ke Rp15.600-an Imbas Data Ritel AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 November 2023 09:59

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah dalam perdagangan Kamis (16/11/2023) hari ini akibat sentimen data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi ketimbang prediksi pasar. Euforia pelaku pasar global mereda dengan cepat padahal sehari sebelumnya terjadi reli kencang pasca rilis data inflasi AS yang menarik. 

Di pasar spot pagi ini, rupiah dibuka melemah ke Rp15.561/US$ dan saat ini diperdagangkan di kisaran Rp15.618/US$. Pelemahan rupiah tidak sendirian. Mayoritas valuta Asia hari ini terkalahkan oleh dolar AS. Ringgit Malaysia menjadi valuta terlemah pagi ini dengan tergerus nilai hingga 0,86%, disusul rupiah yang melemah 0,52% dan won Korea Selatan yang lesu tergerus 0,49%. Sampai saat ini rupee India dan dong Vietnam yang mampu bertahan menguat di tengah pelemahan pagi ini.

Di pasar derivatif, kontrak NDF rupiah sudah diperdagangkan melemah melebihi Rp15.600-an. 

Data penjualan ritel AS semalam yang menunjukkan penurunan kinerja retail sales lebih kecil ketimbang prediksi pasar. Data itu memantik sedikit kekhawatiran bahwa dampak pengetatan moneter Federal Reserve (The Fed) masih belum cukup 'ketat' mengikis ketangguhan perekonomian AS.

Data itu sedikit mengikis optimisme para pelaku pasar yang sehari sebelumnya sangat percaya diri bahwa siklus kenaikan bunga acuan AS telah berakhir. Dari pasar Treasury, surat utang AS, terlihat yield atau tingkat imbal hasil kembali naik di mana tenor 10 tahun kembali ke kisaran 4,51%. Surat Berharga Negara (SBN) pagi ini juga terlihat ada kenaikan yield di mana tenor pendek 2 tahun naik 4,1 bps ke kisaran 6,7%.