Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal rumor akan kembali dibukanya kode broker selama jam perdagangan. Rencana ini bahkan kabarnya sudah dalam tahap pembicaraan dengan para broker.

Direktur Perdagangan & Pengaturan Anggota Bursa (AB) BEI Irvan Susandy mengaku, pihaknya memang tengah melakukan survey ke para AB atau broker.

"Betul, kami sedang melakukan survey ke AB," kata Irvan, Rabu (15/11/2023).

"Hal ini bagian dari post impementation review penutupan kode broker dan kode domisili," sambungnya.

Namun, ia belum bisa merinci kapan kode broker dan domisili akan kembali dibuka. "Yang pasti, tidak tahun ini," imbuh Irvan.

Pembukaan kode broker sejatinya hal yang menjadi harapan pasar, terutama untuk investor ritel.

Presiden Direktur Indo Premier Sekuritas Moelonoto The mengatakan, pihaknya belum mendengar kabar tersebut. Namun, ia tak menampik, jika benar kode broker kembali dibuka, ini akan menjadi sentimen positif untuk investor ritel.

"Dari dulu, ritel ambil cue dari flag kode broker," ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Rabu (15/11/2023).

Malah, menurutnya, kode broker memang sudah seharusnya dibuka, jika ingin membesarkan segmen investor ritel. Pasalnya, dengan penutupan kode broker seperti sekarang sejatinya hanya menguntungkan investor besar.

"Investor besar yang kebanyakan asing. Investor besar umumnya tidak ingin aksi jual atau beli diketahui pasar. Karena jika diketahui, average cost to buy dan sell menjadi jelek," jelas Moelonotho.

Setali tiga uang, Presiden Direktur Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang memperkirakan, pasar akan lebih ramai jika kode broker dibuka.

"Secara transaksi akan lebih besar karena pasar lebih ramai. Para pemain bisa melihat arah pergerakan saham yang digerakkan oleh beberapa broker besar," jelas Steffen.

Dulu, kode broker bisa dilihat selama jam perdagangan. Namun, mulai 6 Desember 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghapus kode broker selama jam perdagangan.

Kode broker baru kembali dibuka usai perdagangan saham di sore hari. Kebijakan ini kala itu dinilai untuk menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

(mfd/dhf)

No more pages