"Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di tujuh tahun sebelumnya (2015 - 2022) berada di bawah garis minimum," kata Emma, dilansir dari keterangan pers pada Rabu (15/11/2023).
Lurah Patangpuluhan Yogyakarta, Sigit Hartobudiono mengatakan bahwa tidak sedikit masyarakat merasa khawatir dengan Wolbachia karena minimnya informasi yang didapat.
"Masyarakat pada awalnya memang ada kekhawatiran karena pemahaman dari masyarakat itu nyamuk ini dilepas kok bisa mengurangi (DBD), tapi seiring berjalan dan kita sudah ada edukasi, ada sosialisasi, sekarang masyarakat justru semakin paham bahwa sebenarnya teknologi ini untuk mengurangi DBD," paparnya.
Teknologi Wolbachia merupakan pilot project di Indonesia, yang dilaksanakan di lima kota, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.
Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia, maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.
Kendati demikian, keberadaan Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia. Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus, seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
(ros)
