Bila dirunut maka hal itu merujuk pada dinamika pencalonan presiden putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan usia bawah 40 tahun maju pilpres dan menjadi karpet merah bagi Gibran Rakabuming Raka. Apalagi Ganjar menyebutkan bahwa drama ini menarik perhatian para tokoh termasuk guru bangsa, seniman, aktivis dan para jurnalis.
"Rasanya demkrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja. Kami sangat yakin rakyat indo bersama kami menjaga demokrasi," kata Ganjar Pranowo di KPU, Selasa malam (14/11/2023).
Dia menyampaikan pidatonya dengan tegas dan mimik wajah yang serius dan sedikit emosional.
Dia kemudian mengingatkan soal amanat Reformasi agar menghilangkan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Ganjar yang maju berpasangan dengan Mahfud MD diusung koalisi PDIP itu meminta agar prinsip demokrasi dan jauh dari KKN juga menjadi semangat bersama.
Adapun capres-cawapres yang menjadi pesaing Ganjar-Mahfud yaitu Anies-Muhaimin pasangan nomor urut 1 dan Prabowo-Gibran pasangan nomor urut 2.
"Setelah ini kita harus bisa memastikan arah Reformasi kita dan berjalan pada rel yang betul-betul membawa integritas jauh dari unsur KKN," lanjut Ganjar, mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Pencalonan Gibran maju berdampingan dengan Prabowo memang memperuncing friksi antara PDIP dan Presiden Jokowi dan keluarganya. Gibran, putra Jokowi kader PDIP itu memilih menjadi cawapres Prabowo sekalipun dia kader partai berlambang banteng moncong putih. PDIP menegaskan agar jangan ada kadernya yang membelot.
Kini hubungan PDIP dan Jokowi Cs ibarat panas dingin. PDIP juga sudah secara terbuka mengkritik dan menyebutkan Jokowi sudah meninggalkan partainya itu.
(ezr)