Braverman mengenyam pendidikan di Heathfield School di London, dan melanjutkan studi hukum di Queens' College, Cambridge. Dia memperolah gelar Magister Hukum dari Universitas Paris 1, Patheon-Sorbonne dan memenuhi syarat sebagai pengacara di New York.
Kontroversi Braverman
Sejatinya, alasan Sunak menunjuk Braverman sebagai menteri di kabinetnya adalah untuk merangkul kelompok sayap kanan. Namun, aliansi politik tersebut menjadi rapuh karena dia kerap mengeluarkan pernyataan keras dan kontroversial.
Salah satu pernyataan yang paling mencuri perhatian adalah ketika menyebut orang tunawisma tidur di jalanan sebagai "pilihan gaya hidup". Hal ini memicu kemarahan dari anggota Partai Konservatif.
Titik puncaknya ada pada ketika Braverman menuding Metropolitan Police London bersikap tidak adil dalam menangani demonstran, menyebut pihak kepolisian mengabaikan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh "segerombolan pro-Palestina." Dia menyebut para demonstran yang menyerukan gencatan senjata terkait konflik Israel-Hamas sebagai demonstran kebencian.
Braverman kemudian menulis sebuah artikel untuk The Times of London yang berisi kritikan pada pihak kepolisian. Dalam artikel itu, dia menuding polisi bertindak lebih lunak terhadap demonstran pro-Palestina dibandingkan dengan pengunjuk rasa sayap kanan atau hooligan sepak bola.
Kritik Terhadap Rishi Sunak
Setelah pemecatan, Suella Braverman bersuara dalam sebuah surat, yang berisi tudingan terhadap Rishi Sunak. PM Inggris tersebut dituduh mengkhianati publik dan melanggar janji untuk menekan imigrasi.
Mengacu pada "kesepakatan" yang dikatakan Braverman, dia mengatakan Sunak berkomitmen untuk mengurangi migrasi legal secara keseluruhan, dan mengecualikan Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia dari kebijakan pemerintah terhadap pencari suaka.
"Anda secara nyata dan berulang kali gagal melaksanakan tugas," katanya dalam surat tersebut.
"Entah gaya pemerintahan Anda yang khas berarti Anda tidak mampu melakukan hal tersebut, atau seperti yang harus saya simpulkan sekarang, Anda tidak pernah menepati janji Anda," tambahnya.
(del/roy)