Keputusan pencopotan RAT dari jabatannya ini berawal dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh putra RAT, yakni MDS terhadap salah seorang pemuda berinisial D hingga kritis dan menjalani perawatan di ICU.
Dalam media sosialnya, MDS kerap memamerkan gaya hidup mewah dengan mengendarai motor Harley Davidson hingga mobil Rubicon yang nilainya ditaksir miliaran rupiah. Gaya hidup MDS tersebut mengundang komentar warga net yang mengkritisi gaya hidup tidak wajar seorang anak fiskus.
Jika dilansir dari laman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pegawai pajak RAT tercatat memiliki nilai kekayaan mencapai Rp 56 miliar. Harta RAT diduga hanya terpaut sedikit dari kekayaan milik Menteri Keuangan Sri Mulyani, yakni Rp 58 miliar.
Ketidakwajaran tersebut mengundang kritik masyarakat sehingga mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil RAT dan sejumlah petinggi Kementerian Keuangan untuk melakukan klarifikasi harta kekayaan pejabat di lingkungan DJP.
Sri Mulyani, yang saat ini tengah menghadiri pertemuan G-20 di India, mengatakan jajarannya tetap memiliki komitmen dan kesetiaan yang kuat untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaganya khususnya DJP maupun seluruh unit eselon I di Kemenkeu.
"Sebagai bendahara negara kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati, tidak boleh dikompromikan. Untuk itu kami akan bekerja keras untuk mengelola keuangan negara dengan baik, dengan jujur dan amanah," katanya.
(evs)