Bitcoin yang terus mencetak angka penurunan dengan melanjutkan pergerakannya menjauhi level US$37.000 dan menuju US$35.000-an yang saat ini jadi level support psikologisnya.
Adapun saat ini laju Bitcoin ada pada level US$35.502 atau drop 2,72% dalam 24 jam, dan tertekan hingga kenaikannya tersisa 0,51% dalam sepekan perdagangan.
Kemudian ada Toncoin (TON), dengan penurunan 3,88%, serta dalam sepekan melemah mencapai 15,48%, dan parkir pada harga US$2,25.
TRON (TRX) juga turun 3,11% dalam 24 jam terakhir menjadi US$0,1027 dalam sepekan, TRX masih berhasil menguat 6,05%.
Senada, Dogecoin (DOGE) milik Elon Musk juga dalam tren penurunan dengan koreksi 2,81% dalam 24 jam menjadi US$0.07278, serta minus 1,41% dalam sepekan.
Menyusul tren yang sama, Altcoin lainnya kompak terkoreksi dalam 24 jam. Wrapped Bitcoin (WBTC) dengan drop 2,74% dan sepekan penguatannya tersisa 0,25% menjadi US$35.398.
Shiba Inu (SHIB) juga tengah dalam tren koreksi, turun 1,74% dalam 24 jam menjadi US$0,000008382 dengan harga tersebut, Shiba masih menguat 2,18 % dalam sepekan.
Polkadot (DOT) juga sudah memasuki tren zona merah, terkontraksi 2,35% dan secara seminggu perdagangan naik 7,34% pada harga US$5,24.
Bitcoin Cash (BCH) dan Litecoin (LTC) kompak di zona merah dalam 24 jam. Dengan masing-masing mencatatkan angka koreksi 2,65% dan 0,55%.
Sentimen Pasar Aset Kripto
Angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah memberi sentimen di pasar terkait dengan siklus kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tahun ini telah usai dan selesai. Peluang pemangkasan bunga The Fed mulai kuartal II-2024 juga makin besar.
Semalam, Badan Statistik AS (US Bureau of Labor Statistics) melaporkan angka inflasi Oktober yang tercatat 3,2% yoy, jauh lebih rendah dibandingkan dengan September yang masih di angka 3,7%.
Inflasi inti AS pada Oktober tercatat di angka 4%, juga melandai dari angka sebelumnya 4,1% dan di bawah perkiraan pasar.
Secara bulanan, kenaikan inflasi inti AS Oktober juga lebih rendah dibandingkan dengan prediksi pasar yaitu di 0,2% dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,3%. Adapun, inflasi Indeks Harga Konsumen secara bulanan tidak bergerak alias 0,0%, di luar dugaan yang memperkirakan ada kenaikan sebesar 0,1% mtm.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pejabat The Fed menyambut baik data terbaru yang menunjukkan terjadinya perlambatan inflasi, sambil menambahkan perjalanan untuk mencapai target Bank Sentral sebesar 2% masih panjang.
"Fakta bahwa Federal Reserve AS tampaknya telah selesai dengan suku bunga dan inflasi sudah berakhir untuk saat ini, tentu saja positif untuk semua aset berisiko," kata Pooja Malik, Mitra dan Kepala Manajemen Portofolio di Nipun Capital, di Bloomberg Television.
"Namun, situasinya bisa tetap bergejolak dalam 12 hingga 18 bulan ke depan," tambahnya.
(fad/roy)