2. Pesan telah dibaca meskipun belum dibuka
Berhati-hatilah saat Anda menerima pesan yang sudah terbuka dan dibaca. Ini bisa menjadi indikasi bahwa akun Anda telah dibajak.
3. Pesan telah dikirim ke kontak tertentu tanpa sepengetahuan pengguna
Ciri ini sama dengan yang sebelumnya. Waspadalah jika pesan yang terkirim sendiri tiba-tiba muncul meskipun sebenarnya Anda tidak mengirimkannya.
4. Status online meskipun tidak aktif
Jika status WhatsApp sedang online tetapi tidak aktif, ini bisa menunjukkan adanya penyadapan. Saat Anda tidak membuka aplikasi WhatsApp di ponsel atau desktop Anda, coba lihat status WhatsApp Anda melalui akun lain untuk mengetahuinya.
5. Akun WhatsApp tampak sedang digunakan pada perangkat lain
Peretas dapat membobol WhatsApp Anda dengan mengaktifkan WhatsApp Web di perangkat lain. Perangkat mana saja yang mengakses akun melalui WhatsApp Web dapat diketahui.
Buka tiga titik di sudut kanan atas jendela WhatsApp untuk mengetahui apakah WhatsApp Anda aktif di perangkat yang tidak dikenal. Kemudian buka WhatsApp Web dan periksa daftar semua sesi yang terbuka. Ini akan memungkinkan Anda melihat semua perangkat yang terhubung ke WhatsApp.
Jika Anda menemukan pesan "telepon ini tidak dapat diverifikasi," ini menunjukkan bahwa Anda telah mengakses WhatsApp dari perangkat yang tidak dikenal.
6. Notifikasi bahwa nomor telepon pengguna tidak lagi terdaftar di WhatsApp
Saat terdapat notifikasi bahwa nomor kontak yang Anda gunakan tidak lagi terdaftar di WhatsApp, hal ini menunjukkan akun WhatsApp Anda telah dibajak.
7. Menerima kode OTP tanpa melakukan permintaan.
Jika mendapatkan enam digit kode One Time Password (OTP), artinya ada yang berusaha mengakses WhatsApp Anda. Disarankan untuk tidak menyerahkan kode tersebut pada siapa pun.
Anda dapat melakukan lima cara berikut ini untuk mencegah serangan penyadapan dan pembajakan WhatsApp:
1. Aktifkan verifikasi dua faktor
Hal ini memungkinkan untuk mengirimkan kode enam digit ke setiap pengguna yang memasukkan nomor WhatsApp yang didaftarkan ke perangkat baru mereka.
Kode ini berbeda dengan OTP karena digunakan untuk mencegah orang masuk ke akun WhatsApp Anda hanya dengan menggunakan kode QR.
Buka menu Pengaturan, pilih opsi titik tiga di kanan atas, lalu pilih Verifikasi Dua Tahap. Masukkan enam kode rahasia yang telah Anda pilih. Masukkan email untuk memulihkan kata kunci jika Anda lupa.
2. Aktifkan pemindaian sidik jari
Langkah ini untuk mencegah pengguna lain masuk ke akun WhatsApp Anda dengan memindai kode QR untuk menyadap atau membajak. Caranya, di kanan atas, pilih opsi "titik tiga" dan pilih "Privasi". Anda akan diminta untuk merekam sidik jari Anda, WhatsApp akan meminta pengguna memilih berapa lama aplikasi akan terkunci otomatis, segera, setelah 1 menit, atau setelah 30 menit.
3. Keluar dari WhatsApp Web
Untuk menghindari penyadapan WhatsApp oleh aplikasi yang meniru WhatsApp Web, Anda dapat mengecek perangkat apa saja yang menggunakan akun Anda melalui WhatsApp Web. Untuk melakukan ini, klik opsi "titik tiga" di kanan atas dan pilih "WhatsApp Web". Di daftar perangkat yang telah dimasukkan dengan akun Anda, pilih "logout dari semua perangkat".
4. Instal ulang WhatsApp
Jika Anda terlanjur mengklik "Ok" saat peringatan untuk memindahkan akun seperti yang disebutkan sebelumnya muncul. Anda dapat menginstal ulang WhatsApp untuk mengembalikan akun Anda. Kode OTP WhatsApp akan dikirim ke nomor pendaftaran Anda, jadi pastikan Anda tetap menggunakan nomor yang Anda daftarkan.
5. Nonaktifkan akun WhatsApp
Jika akun WhatsApp telah dibajak, nonaktifkan akun dengan mengirim email ke dukungan WhatsApp di support@whatsapp.com dengan frasa "Hilang/Dicuri: Silakan nonaktifkan akun saya" sebagai subjek email. Anda punya waktu 30 hari untuk mengaktifkan kembali akun Anda setelah penonaktifan berhasil sebelum dihapus sepenuhnya.
(ros/wep)