Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba saja royal membagikan ‘bingkisan perpisahan’ kepada masyarakat tidak mampu menjelang akhir masa kepemimpinannya, dan beberapa bulan sebelum masa pemilihan umum (Pemilu) 2024 berlangsung.

Kepala Negara memerintahkan para pembantunya untuk memperpanjang pemberlakuan Program Bantuan Sosial (Bansos) Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Mantan Wali Kota Solo ini juga memberlakukan insentif baru berupa gratis Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pembelian rumah seharga maksimal Rp 2 miliar. Tak hanya itu, Jokowi juga mengguyur Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan janji kenaikan upah tahun depan. 

Kebijakan paket bantuan sosial ditetapkan hanya dua bulan sebelum tahun anggaran habis berlaku. Untuk meloloskan niatnya, Jokowi sampai-sampai menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2023 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023.

Dalam beleid ini, Jokowi mengubah postur anggaran dengan meningkatkan target penerimaan pajak sekaligus menaikkan anggaran belanja untuk bantuan sosial kepada masyarakat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan perpanjangan bantuan sosial pada akhir tahun ini dilakukan sebagai solusi untuk menghadapi dampak El Nino. Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah membuat prakiraan iklim El Nino sejak jauh-jauh hari.