Logo Bloomberg Technoz

Survei resmi dan swasta menunjukkan aktivitas pabrik mengalami kontraksi, dan pertumbuhan jasa melambat. Penurunan ekspor memburuk. Indeks harga konsumen kembali ke deflasi, dan pinjaman rumah tangga dan perusahaan terbatas.

Pembuat kebijakan sedang mengambil langkah-langkah untuk menambah stimulus guna membantu ekonomi, termasuk melalui revisi anggaran di pertengahan tahun yang tidak konvensional dan persetujuan obligasi berharga 1 triliun yuan untuk investasi infrastruktur pada bulan lalu. Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) menyuntikkan uang tunai terbanyak sejak tahun 2016 melalui fasilitas pinjaman jangka menengahnya pada hari Rabu untuk mendukung pendanaan pertumbuhan.

Sebelumnya dilaporkan oleh Bloomberg News, Beijing juga berencana menyediakan setidaknya 1 triliun yuan pendanaan murah untuk program renovasi perkampungan perkotaan dan program perumahan yang terjangkau di China untuk membantu pasar properti.

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih akan mampu memenuhi target pertumbuhan resmi sekitar 5% pada 2023. Pertumbuhan year-on-year (yoy) pada periode Oktober-Desember kemungkinan akan terbantu oleh perbandingan dengan tahun 2022, saat China mengalami wabah Covid yang meluas dan masih memberlakukan pembatasan pandemi.

Namun, pasar mulai mengalihkan fokusnya ke momentum riil perekonomian dan perspektif jangka panjang di tengah meningkatnya tantangan akibat krisis properti yang terus berlanjut, populasi yang menua, dan rendahnya pertumbuhan bisnis.

(bbn)

No more pages