Logo Bloomberg Technoz

Setali tiga uang, Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan, ASII banyak memiliki agenda pengambilalihan saham di beberapa perusahaan, selain capex juga banyak terserap untuk belanja alat berat.

"Ada juga beberapa aksi korporasi lain, termasuk pengambilalihan saham di Nickel Industries Limited (NIC), Halodoc, akuisisi OLX dan Hotel Mandarin Oriental," jelas Tira.

Meski sudah banyak melakukan akuisisi, ASII belum berencana mengerem agenda ini. Perusahaan masih membuka peluang akuisisi, termasuk startup.

“Kita ikuti saja dulu perkembangannya seperti apa. Yang penting bagi kami, apapun perusahaannya mau konvensional sektor riil atau startup selama memiliki bisnis case yang layak memiliki satu use case kita akan lihat,” kata Djony.

Ia menambahkan, menambahkan, ada beberapa inisiatif untuk berinvestasi yang sedang dilirik oleh ASII. 

“Jadi apapun investasi beberapa tahun terakhir pada dasarnya bagaimana kami memperkuat core portofolio. Kami ingin bertumbuh kembang melihat sektor-sektor baru yang bisa memberikan manfaat dan menjadi pilar pertumbuhan ASII jangka panjang,” tutur Djony. 

Kinerja Keuangan

ASII sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini membukukan kinerja yang positif.

Pendapatannya tercatat Rp240,91 triliun. Angka ini naik 8,89% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp221,25 triliun.

Laba kotor perusahaan naik 4,5% secara tahunan menjadi Rp53,59 triliun dari sebelumnya Rp51,28 triliun.

Kemudian, laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp41,19 triliun di kuartal III-2023. Pada periode yang sama tahun lalu, pos keuangan ini tercatat Rp39,47 triliun.

Kenaikan itu yang membuat laba bersih ASII naik 10,11% secara tahunan menjadi Rp25,69 triliun dari sebelumnya Rp23,33 triliun.

Alhasil, laba bersih per saham ASII naik menjadi RP635/saham dari sebelumnya Rp576/saham.

(mfd/dhf)

No more pages