Belakangan ini, Biden sering kali mengkritik China, bahkan ketika dia berupaya memperbaiki hubungan dengan China. Biden menggambarkan ekonomi negara tersebut sebagai "bom waktu" dan mencatat penurunan PDB serta populasi yang menua.
Perekonomian china tidak lagi berada dalam jalur untuk melampaui AS pada akhir dekade ini. Krisis di sektor properti membebani pemulihan pasca-pandemi.
Menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data bank sentral, kepemilikan asing atas ekuitas dan utang negara telah turun sekitar 1,37 triliun yuan, atau 17%, dari puncaknya pada Desember 2021 hingga akhir Juni tahun ini.
Namun, perdagangan bilateral antara AS dan China mencapai hampir US$760 miliar pada tahun 2022. Sementara nilai investasi dalam aset fisik dan keuangan mencapai US$1,8 triliun.
Pada hari Selasa, Biden mengatakan AS tidak mencoba decoupling atau memisahkan dari China. Presiden AS itu mengatakan dia berharap perundingan akan menghasilkan peluang "untuk kembali menjalin hubungan yang normal, dapat mengangkat telepon dan berbicara dengan satu sama lain." Biden juga mengatakan bahwa dia berharap dapat mencapai kesepakatan mengenai komunikasi dari militer-ke-militer.
China menangguhkan dua saluran diplomatik — Satu memungkinkan komunikasi antara operator kapal dan pesawat, dan yang lain adalah serangkaian pertemuan koordinasi rutin antara pejabat militer senior — antara kedua negara tahun lalu, sebagai protes atas kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.
China telah memperingatkan Pelosi, yang menjadi Ketua DPR AS pertama dalam seperempat abad yang berkunjung ke Taiwan, untuk tidak mengunjungi negara demokrasi tersebut. China memandang Taiwan sebagai wilayahnya yang harus direbut secara paksa jika perlu.
(bbn)
