Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Diperkirakan Hijau Mengikuti Reli Wall Street

News
15 November 2023 07:15

Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa Asia diperkirakan akan mengikuti lonjakan Wall Street setelah perlambatan inflasi yang tak terduga memperkuat spekulasi bahwa siklus kenaikan suku bunga yang agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) telah berakhir. Imbal hasil Treasury anjlok dan dolar merosot.

Kontrak berjangka menunjukkan pembukaan yang kuat untuk pasar saham di Jepang, Hong Kong, dan Australia, setelah S&P 500 naik hampir 2% yang merupakan angka tertinggi sejak April. Tesla Inc memimpin kenaikan di saham-saham besar dan Nvidia Corp melonjak pada sesi ke-10 berturut-turut. Imbal hasil surat utam lima tahun anjlok lebih dari 20 basis poin, dan dolar turun 1,2% yang merupakan penurunan terbesar dalam setahun.

Imbal hasil surat utang pemerintah Australia dan Selandia Baru bertenor 10 tahun anjlok pada awal perdagangan Asia. Keduanya turun 12 basis poin setelah laporan menunjukkan inflasi utama dan inti AS pada Oktober melambat lebih dari perkiraan para ekonom.

Meskipun reli Wall Street dapat menimbulkan risiko pelonggaran kondisi keuangan lebih lanjut — dan pada akhirnya mempersulit tugas The Fed — pertaruhan mengenai "poros" tahun depan telah meningkat. Swap The Fed menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi setelah turun menjadi hampir nol — dengan pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Juli.