Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengundian dan penetapan nomor urut menjadi hal yang penting bagi pasangan calon (paslon) presiden maupun wakil presiden. Bagaimana tidak, nomor urut bukan hanya simbolis tetapi juga menjadi identitas bagi capres-cawapres mulai masa kampanye hingga hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Pengambilan nomor urut dalam rapat pleno di KPU yang dipimpin Ketua KPU Hasyim Asy'ari dihadiri lengkap oleh tiga paslon dan juga para elite partai koalisi pengusung. Masing-masing kubu paling banyak membawa tim dan pendukung dengan jumlah 150 orang.

Aturan main yang ditetapkan KPU dalam pengundian nomor urut tersebut dimulai dengan mengambil nomor antrean. Nomor antrean yang didapatkan akan menjadi rujukan pengambilan nomor urut di Pilpres 2024. Nomor antrean diawali diambil oleh paslon yang paling awal mendaftar ke KPU. Urutannya sesuai cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Mahfud MD lalu Gibran Rakabuming Raka.

Ketiganya mengambil antrean yang sudah disiapkan KPU nomor 1-14. Muhaimin kemudian mencabut nomor 8 lalu Mahfud nomor 10 dan Gibran mencabut nomor 14. Sesuai urutan terkecil, paslon Anies-Muhaimin yang mendapatkan kesempatan pertama memilih salah satu dari tiga tabung berisi nomor urut. Anies memilih lalu membuka dan menunjukkannya, didapatkan nomor urut 1 yang langsung disambut tepuk sorak pendukung.

Kemudian paslon Ganjar-Mahfud memilih tabung selanjutnya dan didapatkan nomor urut 3. Mereka juga disambut tepuk tangan pendukung.Yang terakhir mengambil adalah Prabowo-Gibran dan ditunjukkan bahwa mereka mendapatkan nomor urut 2.