Seri bertenor 5 tahun itu juga mencatat nilai penyerapan tertinggi mencapai Rp8,06 triliun.
Sedangkan seri FR0100 yang bertenor 10 tahun juga banyak diserbu dengan bidding amount mencapai kisaran Rp8 triliun. Yield tertinggi yang masuk untuk seri ini mencapai 7,2%. Pemerintah memenangkan tingkat imbal hasil di 6,94%. Sementara nominal yang dimenangkan sebesar Rp2,64 triliun.
Seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) bertenor pendek yang dilelang dua seri dalam lelang hari ini juga banyak diminati para investor. SPN12241114 yang jatuh tempo tahun depan, mencatat nilai permintaan hingga Rp5,46 triliun dan dimenangkan Rp3,15 triliun.
Untuk seri ini pemerintah memenangkan yield cukup tinggi yaitu rata-rata di 6,84% dengan imbal hasil tertinggi di 6,9%. Sedangkan seri SPN satu lagi yang jatuh tempo Februari 2024 mencatat bidding amount Rp2 triliun dan dimenangkan sangat kecil hanya Rp20 miliar dengan yield rata-rata 6%.
Pemerintah telah memutuskan menurunan target penarikan utang melalui emisi Surat Berharga Negara dari Rp712,93 triliun menjadi Rp437,83 triliun untuk tahun anggaran 2023. Penurunannya mencapai 38,6%.
Animo pemodal asing di pasar SBN juga mulai pulih dengan nilai arus masuk nonresiden mencapai Rp9 triliun selama November setelah selama periode Agustus hingga Oktober, para pemodal asing melepas sedikitnya US$ 2,4 miliar kepemilikan SBN mereka.
(rui/aji)