Seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan departemen tersebut tidak mengonfirmasi atau mengomentari penyelidikan atau tindakan penegakan hukum, tetapi berkomitmen untuk menegakkan batasan tersebut.
Kabar tersebut pertama kali diberitakan oleh Reuters. Pemberitahuan tersebut umumnya meminta perusahaan untuk membuktikan bahwa mereka membeli minyak di bawah batas tersebut atau berisiko terkena penalti.
Anggota G-7 memberlakukan batasan US$60/barel untuk pembelian minyak mentah Rusia pada Desember 2022 dan restriksi lainnya untuk bahan bakar olahan pada Februari tahun ini.
Langkah-langkah tersebut mengharuskan pemilik kapal untuk mendapatkan pengesahan dari pedagang bahwa minyak yang mereka beli dari Negeri Beruang Merah tidak melanggar batas harga. Jika ya, mereka tidak diperbolehkan memberikan layanan.
Namun, minyak Rusia kini diperdagangkan jauh di atas batas harga dan Rusia telah membangun armada kapal tanker bayangan dalam jumlah besar sambil mengalihkan ekspornya ke negara-negara seperti India.
(bbn)