Bloomberg, Platform media sosial dengan format video vertikal asal China, TikTok makin dibatasi dibanyak negara. Terbaru adalah pemerintah Nepal yang menganggap TikTok menganggu keharmonisan sosial.

Pernyataan resmi ini disampaikan Menteri Luar Negeri Narayan Prakash Saud, dilansir media lokal, Nepalnews.com. “Pemerintah memutuskan melarang TikTok. Hal ini diperlukan untuk mengatur penggunaan platform media sosial yang mengganggu keharmonisan sosial, niat baik, dan aliran materi tidak pantas.”

Lebih lanjut pemerintah Nepal menginginkan seluruh entitas media sosial yang hadir di negara tersebut membuka kantor penghubung. Hal ini untuk menjamin apa yang disebutkan sebagai wujud akuntabilitas. Meski pemicu utama pelarangan TikTok ini masih jadi misteri. Nepal sejak 2018 telah membatasi konten, khususnya dalam mencegah penyebaran pornografi.

Platform Tiktok dianggap Saud telah menyebarkan “konten jahat”, meski sejumlah pimpinan kongres negara setempat menentang kebijakan tersebut. Pejabat Nepal mengaku pelarangan ini dilakukan terpaksa usai TikTok menolak mengatasi kekhawatiran terkait konten yang dianggap meresahkan.

Otoritas Nepal mengklaim telah mencoba menghubungi pihak TikTok, dan yang terakhir terjadi pada sembilan hari lalu, namun tidak berhasil, ditegaskan penasihat Kementerian Komunikasi Nepal, Narendra KC, dilansir New York Times.