Logo Bloomberg Technoz

Mata Uang Asia Merah, Rupiah Tetap Hijau

Tim Riset Bloomberg Technoz
14 November 2023 14:52

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak menguat jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) di tengah gelombang pelemahan yang melanda mayoritas valuta Asia sampai siang ini.

Di pasar spot sampai pukul 14:33 WIB, Selasa (14/11/2023), rupiah masih bergerak menguat tipis ke kisaran Rp15.698/US$. Rupiah menjadi satu dari empat valuta Asia yang sampai siang ini berhasil bertahan melawan dolar AS. Sementara mayoritas mata uang Asia terpukul melemah sejauh ini dipimpin oleh won Korea Selatan yang terseret 0,3%.

Baht Thailand juga melemah 0,28%, disusul oleh ringgit Malaysia tergerus 0,24%. Sementara peso Filipina melemah 0,05% disusul dolar Singapura yang tergerus 0,1%.

Pergerakan rupiah yang masih bertahan di tengah tekanan sentimen eksternal jelang rilis data inflasi AS itu, mendapat suntikan energi dari mulai kembalinya dana asing ke pasar surat utang domestik.

Data Bloomberg mencatat, selama bulan ini saja nilai pembelian pemodal asing di pasar obligasi domestik mencapai lebih dari Rp9 triliun. Ini menjadi arus beli pertama setelah pada periode Agustus-Oktober, investor asing menjual obligasi sedikitnya Rp37,68 triliun.