“Hasil serangkaian data ekonomi juga dapat mempengaruhi sentimen investor dan dinamika pasar yang sering mempengaruhi strategi investasi di berbagai jenis aset digital. Selain data ekonomi, komunitas kripto juga menantikan bagaimana keputusan atau tanggapan SEC terhadap ETF Bitcoin spot melihat pekan ini,” ujar Panji.
Peristiwa penting sepekan yang menjadi sorotan adalah pendaftaran BlackRock atas Ethereum iShares Trust di Delaware. BlackRock telah mengkonfirmasi rencananya untuk meluncurkan Exchange-Traded Fund (ETF) Ethereum melalui pengajuan Formulir 19b-4 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC) pada Kamis waktu setempat.
Hal ini menggambarkan minat serius dari institusional terhadap aset kripto belum selesai di tengah aksi manajer investasi ternama yang telah mengajukan ETF Bitcoin spot dalam 6 bulan belakangan.
“Berita ini memicu pergerakan pasar kripto pada Kamis (9/11), Bitcoin melonjak mendekati harga US$38,000 untuk pertama kalinya dalam 18 bulan, sementara Ethereum melampaui US$2,100 di mana terakhir dicapai pada April lalu. Sementara, sebagian besar Altcoin juga melonjak pesat dalam sepekan dampak dari kabar tersebut, seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX) dan Polygon (MATIC) kompak melesat lebih dari 20% dalam sepekan,” kata Panji.
Sementara perkembangan pasar aset kripto di Asia terus berlanjut, utamanya di Hong Kong yang terus mencerminkan aktivitas perdagangan yang bertumbuh signifikan.
Adapun Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (Hong Kong's Securities and Futures Commission/SFC) mengeluarkan panduan untuk perdagangan produk investasi dengan tokenisasi, menunjukkan sikap hati-hati dan progresif dalam mengintegrasikan kripto ke dalam kerangka keuangan.
Menariknya lagi, SEBA Bank di Hong Kong mendapatkan lisensi untuk layanan kripto. Sementara UBS Group mengizinkan client Hong Kong memperdagangkan ETF Kripto Berjangka (Futures). Keseluruhan, ini mencerminkan peningkatan adopsi aset kripto di wilayah tersebut.
“Setelah melihat lonjakan harga Bitcoin yang hampir mencapai US$38.000 pekan lalu, saat ini Bitcoin berpotensi bergerak di area support sekitar US$35.000 - US$36.000. Jika mampu bertahan di kisaran tersebut, Bitcoin berpeluang kembali naik ke kisaran US$38.000, dengan target selanjutnya US$40.000,” terang Panji.
Lanjutnya, jika terjadi breakdown di bawah US$35.000, penurunan Bitcoin berpotensi menuju US$33.500.
Sementara itu, Ethereum (ETH) memiliki peluang untuk melanjutkan rally ke US$2.200 - US$2.500 jika tetap di atas level psikologis support di US$2.000.
Dalam sepekan, mayoritas Altcoin mencapai harga tertinggi tahun ini, sehingga pergerakan altcoin selanjutnya bergantung pada perubahan tren Bitcoin.
“Trader diharapkan bersiap dengan stoploss untuk mengurangi risiko kerugian jika terjadi penurunan Bitcoin,” pungkas Panji.
(fad)