1. Low Tuck Kwong
Sampai dengan data terbaru, Low Tuck Kwong masih menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Ia juga berhasil meraih peringkat ke-54 sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Low Tuck Kwong merupakan pemilik perusahaan batu bara, Bayan Resources (BYAN). yang merupakan perusahaan pertambangan batu bara salah satu yang terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, kekayaannya juga berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan yang berasal dari Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dengan nama Manhattan Resources. Menyusul dari Samindo Resources (MYOH) dari kenaikan harga sahamnya.
Low Tuck Kwong saat ini memiliki jumlah kekayaan mencapai US$26,8 miliar (Rp420,76 triliun).
Meski bertengger di angka nomor 1 orang terkaya, harta Low Tuck Kwong sejak awal tahun menguap US$1,5 miliar (Rp23,55 triliun) atau turun 5,5% YtD.
2. Budi Hartono
Budi Hartono merupakan salah satu pemilik Grup Djarum. Ia menempati peringkat ke-74 orang terkaya di seluruh dunia, setelah kekayaannya melesat naik US$2,2 miliar (Rp34,54 triliun) atau tumbuh 11,8% menjadi US$21,2 miliar (Rp332,84 triliun).
Adapun nilai kekayaan Budi Hartono berasal dari bisnis yang dikendalikannya melalui perusahaan induk PT Dwimuria Investama Andalan.
Melalui perusahaan induk tersebut, Budi Hartono menggenggam 29% saham Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kekayaannya juga berasal dari operator menara telekomunikasi Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui PT Sapta Adhikari Investama.
Budi Hartono juga mempunyai 38% saham secara tidak langsung di perusahaan Global Digital Niaga (BELI), sebuah perusahaan dari e-commerce Blibli.
3. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu berada di peringkat ke-3 orang terkaya di RI, dan menjadi orang terkaya ke-77 di dunia. Dengan jumlah kekayaannya yang mencapai US$20,6 miliar (Rp323,42 triliun).
Kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari grup Barito Pacific, yang merupakan perusahaan petrokimia dan energi panas bumi yang terbesar di Indonesia. Perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini juga memiliki pembangkit tenaga listrik terkemuka.
Prajogo Pangestu diketahui memiliki 70,89% saham BRPT secara langsung atas namanya. Prajogo juga memiliki 7,79% saham Chandra Asri Petrochemical (TPIA).
Selain itu, Prajogo menguasai 85,08% saham Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang sukses melangsungkan aksi Initial Public Offering (IPO) pada Maret. Juga menguasai Barito Renewables Energy (BREN) yang listing pada Oktober, melalui perusahaan BRPT.
Adapun aset kekayaan Prajogo Pangestu saat ini berasal dari sejumlah saham, yaitu saham BREN mencapai US$10 miliar (Rp15,7 triliun), BRPT senilai US$4,9 miliar (Rp76,93 triliun), CUAN sejumlah US$4,3 miliar (Rp67,51 triliun), dan selanjutnya pada TPIA senilai US$1,3 miliar (Rp20,41 triliun).
Sejak awal tahun kekayaan Prajogo Pangestu meroket hingga triple digit, atau mencapai 356,2% atau mengalami pertumbuhan mencapai US$16,1 miliar (Rp252,77 triliun).
4. Michael Hartono
Pada posisi orang terkaya ke-4 di Indonesia diduduki oleh saudara Budi, yaitu Michael Hartono yang juga pemilik Grup Djarum. Kekayaannya sejumlah US$20,2 miliar (Rp317,14 triliun) menempatkan Michael Hartono di urutan 79 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index.
Bersama dengan saudaranya, kekayaan Michael Hartono juga berasal dari bisnis yang dikendalikan melalui perusahaan induk di Indonesia melalui PT Dwimuria Investama Andalan.
Melalui perusahaan induk, Michael Hartono menggenggam 28% saham Bank BCA, yang merupakan bank terbesar di Indonesia dengan nilai total aset mencapai Rp1.314 triliun. Selain itu, Michael juga merupakan pemilik atas operator menara telekomunikasi TOWR melalui PT Sapta Adhikari Investama, dengan mempunyai 29% saham.
Adapun sejak awal tahun, harta Michael Hartono mencatat kenaikan mencapai US$2,2 miliar (Rp34,54 triliun) atau tumbuh 12,5% menjadi US$20,2 miliar (Rp317,14 triliun).
Walaupun terjadi kenaikan hingga double digit, kekayaan Michael Hartono tak cukup kuat ketika disusul oleh jumlah kekayaan Prajogo Pangestu.
5. Anthoni Salim
Pemilik Grup Indofood, Anthoni Salim bertengger pada urutan ke-5 orang terkaya di Indonesia, dan merupakan pemilik urutan 195 orang terkaya di dunia.
Kekayaannya mencapai sebesar US$10,1 miliar (Rp158,57 triliun). Adapun dalam tahun berjalan nilai kekayaannya bertambah US$4,6 miliar (Rp72,22 triliun) atau setara kenaikan 82,5% YtD.
Grup Indofood merupakan perusahaan pembuat mie instan terbesar di Indonesia. Anthoni Salim juga memiliki saham di Gallant Venture, Bank Ina, dan jaringan bisnis ritel pada Indoritel Makmur.
Mencermati lebih lanjut, jumlah kekayaan Anthoni Salim yang melesat tersebut merupakan efek dari kenaikan harga saham Amman Mineral Internasional (AMMN) yang menghasilkan peningkatan valuasi sekitar US$4 miliar.
Adapun secara tidak langsung, ia menggenggam 14% saham Amman, perusahaan pertambangan tembaga dan emas terkemuka. Melalui PT Sumber Gemilang Persada dan juga memiliki sejumlah saham melalui PT Pesona Sukses Cemerlang.
6. Sri Prakash Lohia
Sepanjang tahun berjalan, harta pemilik perusahaan grup Indorama ini tumbuh US$909,5 juta (Rp14,28 triliun) atau meningkat 16,7% menjadi US$6,4 miliar atau setara dengan Rp100,48 triliun.
Dengan harta sebesar itu, Sri Prakash Lohia menempati urutan ke-374 orang terkaya di dunia, dan ke-6 di Indonesia.
Sebagai informasi tentang grup Indorama, merupakan sebuah perusahaan induk yang bermarkas di Singapura, yang memiliki bisnis pada tekstil, polyester, dan bahan kimia industri. Grup Indorama telah sukses mengoperasikan manufaktur di sekitar 35 negara.
(fad/aji)