“Penurunan yang mengejutkan pada Desember mengakhiri ekspansi selama 5 kuartal berturut-turut, dan membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 jadi melemah. Dibarengi dengan perkiraan penurunan produksi kedelai, mungkin akan membuat dorongan terhadap pemberian stimulus, apalagi akan ada pemilihan presiden pada Oktober,” sebut Adriana Dupita, Ekonom untuk Amerika Latin di Bloomberg Economics.
Meski pemerintah memperkirakan ekonomi tumbuh 2% tahun ini, tetapi para ekonom yang disurvei oleh bank sentral memperkirakan hanya akan ada pertumbuhan 0,5%. Analis juga memprediksi ekonomi akan terkontraksi pada 2 kuartal terakhir 2022, sesuatu yang mendefinisikan resesi.
Sementara inflasi tahunan mendekati 99%, menghapus kenaikan upah dari jutaan rakyat Argentina. Kekeringan membuat panen kedelai terhambat, yang akan sangat mempengaruhi ekspor, penerimaan pajak, dan pertumbuhan ekonomi.
Situasi ekonomi yang memburuk kemungkinan akan sangat berpengaruh dalam pemilihan presiden mendatang. Dua koalisi utama mulai mendiskusikan soal kandidat yang bakal diusung.