Kedua negara juga akan mengadakan dua pertemuan rutin antara pejabat pertahanan senior yang akan mencakup keterlibatan dengan pemangku kepentingan non-militer, demikian menurut Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Perjanjian kerja sama ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kerja sama antara AS dan negara-negara Asia dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Agustus, AS menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Papua Nugini, dan pada bulan September Biden melakukan perjalanan ke Vietnam untuk mengumumkan kemitraan strategis komprehensif baru yang memperdalam hubungan bisnis.
Kedua pemimpin juga membahas upaya untuk memajukan perjanjian mineral kritis yang dapat lebih membuka pasar nikel Indonesia bagi perusahaan-perusahaan AS. Logam ini merupakan komponen kunci dari baterai berperforma tinggi seperti yang digunakan pada kendaraan listrik.
Para pemimpin juga membahas peluang untuk menciptakan lapangan kerja ke rantai pasokan energi bersih berstandar tinggi melalui kemitraan yang kuat antara Indonesia dan AS yang mengarah pada pengembangan sumber daya domestik yang saling menguntungkan sesuai dengan aturan pasar yang adil, demikian menurut pernyataan Gedung Putih.
(bbn)