“Saat ini Indonesia memiliki 145 megawatt PLTS terapung di Cirata. Pekan lalu sudah diresmikan oleh Bapak Presiden, dan merupakan PLTS terapung terbesar di Asean. Ke depannya, kami akan mengembangkan PLTS terapung di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan dengan potensi kapasitas sekitar 14 gigawatt,” kata Jisman.
Selanjutnya, pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas 22 gigawatt (GW), melalui pengembangan teknologi PLTP yang lebih modern dan pengembangan panas bumi nonkonvensional lainnya.
“Kemudian, ada pengembangan tenaga nuklir akan menjadi komersial pada 2039, untuk meningkatkan kapasitas sistem tenaga listrik. Kapasitasnya akan ditingkatkan hingga 31 GW pada 2060,” lanjut Jisman.
Adapun, proyek pembangkit hidrogen dengan memanfaatkan dengan pembangkit EBT direncanakan mulai produksi 2031, untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan industri.
Selain itu, sebagai upaya dekat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan, berbagai upaya pengendalian emisi dilakukan pada pembangkit eksisting, antara lain; pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) wajib melaksanakan co-firing dengan biomassa maupun energi baru lainnya.
Program konversi pembangkit diesel (PLTD) menjadi pembangkit gas (PLTG) atau proyek dedieselisasi juga telah ditetapkan untuk mengurangi dan menghentikan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkitan tenaga listrik, serta untuk meningkatkan bauran EBT dan ketahanan energi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Program dedieselisasi dilaksanakan pada 5.200 PLTD yang tersebar pada 2.130 lokasi di seluruh Indonesia,” kata Jisman.
Proyek kelistrikan lainnya mencakup pengembangan supergrid guna meningkatkan konektivitas dan mengoptimalkan potensi energi terbarukan di lima pulau utama, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara—Bali.
“Kami perkirakan panjnangnya sekitar 112 kilometer sirkuit dan memerlukan saluran udara maupun saluran kabel laut bertegangan tinggi. Saat ini, Pulau Jawa menjadi transmisi HPAC 500 kilovolt, sementara Sumatra sedang mengembangkan transmisi HPAC 500 kilovolt dari Sumatra Barat,” terangnya.
(wdh)