Ini Rencana Proyek Listrik Pengganti PLTU di Indonesia
Sultan Ibnu Affan
14 November 2023 13:25
Bloomberg Technoz, Serpong – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan tenaga listrik Indonesia pada 2024 naik 3,6%—4,2% secara tahunan, dari konsumsi tahun ini yang diestimasikan mencapai 283,12 terawatt hour (TWh).
Jisman P. Hutajulu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan proyeksi tersebut akan menentukan besaran kebutuhan tambahan pembangkit dan infrastruktur penyediaan tenaga listrik lainnya, serta besaran emisi karbon Indonesia dalam jangka menengah.
“Kami sudah hampir menyelesaikan RUKN [rencana umum ketenagalistrikan nasional], mudah-mudahan dalam waktu dekat akan kami tetapkan dan sudah ada pembahasan dengan RUPTL [recana usaha penyediaan tenaga listrik], ternyata in line [antara RUKN dan RUPTL], bahkan ada istilah ‘selaras dan waras’,” ujarnya di sela Pembukaan Pameran Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 di ICE BSD, Selasa (14/11/2023).
Jisman mengelaborasi, dalam RUKN yang sedang disusun pemerintah, terdapat rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) secara masif pada 2030, diikuti oleh pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) pada 2037.
Dia menjelaskan PLTS lebih banyak dikembangkan terlebih dahulu lantaran modal yang dibutuhkan relatif lebih rendah dengan memanfaatkan bendungan atau waduk pembangkit listrik tenaga hibrida (PLTH), menggunakan konsep PLTS terapung sebagai solusi keterbatasan lahan di daratan.