Pada pukul 12:01 WIB, ringgit melemah 0,23% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Dalam seminggu terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya terdepresiasi 1,05%.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), CPO memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56,03.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang di posisi bullish.
Akan tetapi, kenaikan yang sudah cukup tinggi membuat harga CPO rentan terkoreksi. Bahkan risiko harga turun ke bawah MYR 3.800/ton cukup terbuka.
Target koreksi terdekat adalah MYR 3.801/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan harga CPO meluncur turun menuju US$ 3.781/ton.
Target paling pesimistis ada di MYR 3.741/ton.
(aji)
No more pages