Logo Bloomberg Technoz

Hadiri G-20 di India, Sri Mulyani Serukan Restrukturisasi Utang

Elisa Valenta
23 February 2023 20:45

Menteri keuangan, Sri Mulyani selama pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Bengaluru, India. (Samyukta Lakshmi/Bloomberg)
Menteri keuangan, Sri Mulyani selama pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Bengaluru, India. (Samyukta Lakshmi/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerukan negara-negara kreditor perlu membuat kemajuan dalam pembicaraan restrukturisasi utang karena negara-negara miskin dan berkembang membutuhkan ruang bernapas setelah pandemi.

Seruan tersebut ia tujukan kepada para kreditor termasuk kreditor tradisional seperti Paris Club, yang berisikan negara-negara terkaya di dunia serta kreditor baru seperti China.

"Mereka harus benar -benar masuk dan mulai berdiskusi karena negara-negara ini mereka jelas membutuhkan ruang pada fiskal mereka sendiri agar mereka dapat melunasi utang, yang tidak mengorbankan kelangsungan hidup mereka sendiri pada saat ini," kata Sri Mulyani Indrawati kepada Bloomberg TV di sela-sela pertemuan utama G-20 di Bengaluru, India Kamis (23/2/2023).

Sri Mulyani mengatakan dua lembaga donor dunia yakni Bank Dunia dan IMF saat ini tengah mengatur mekanisme pembahasan antara para kreditur terkait restrukturisasi utang secara transparan. Menurutnya hal ini penting agar tercipta keadilan antar kreditur.

Mantan Direktur Bank Dunia itu mengatakan Indonesia memang tidak termasuk dalam negara yang memberikan pinjaman, dan bukan pula debitur. Tetapi, lanjutnya, Indonesia memiliki kekhawatiran tentang kemampuan banyak negara berkembang untuk dapat memulihkan diri, khususnya setelah Indonesia menggelar presidensi G-20 tahun lalu.