Logo Bloomberg Technoz

Mastel Wanti-wanti Starlink Jangan Masuk ke Pasar Ritel Indonesia

Dovana Hasiana
14 November 2023 09:20

StarLink (Sumber: Bloomberg)
StarLink (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menyarankan kehadiran layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink di pasar Indonesia idealnya melalui skema business to business (B2B). Starlink jangan masuk langsung ke pasar ritel atau business to consumer(B2C)karena akan menciptakan level playing field yang tidak adil. 

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot turut mempertanyakan, apakah regulator mampu menjaga agar Starlink tetap patuh dan disiplin terhadap peraturan di Indonesia. Apalagi, Startlink dinggap sangat kuat dan merupakan perusahaan besar dalam skala global. 

“Akan jadi isu kalau langsung B2C, langsung customer. Tapi kalau business to business (B2B) saya pikir tidak terlalu jadi isu.” kata Sigit di Jakarta, Senin (13/11/2023). “Jadi selama dijaga disitu, harusnya sih nggak masalah, sifatnya complementary, di beberapa negara maju sudah tersedia.”

Dalam pandangan Sigit, Starlink memiliki kemampuan yang melebihi operator di Indonesia. Hal ini dilandasi oleh ukuran perbandingan layanan internet Starlink dan seluler di Slovakia. 

“Dan, ini settingannya sederhana sekali, yang satu [layanan] lewat Starlink, satu lagi lewat seluler 5G NSA, LTD, 4G, dan 3G. Apa yang diukur? Downlink dan uplink, serta latency test. Supaya adil dilibatkan cloudflare agar tidak kena isu DDOS.” ujar Sigit.