Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan bahwa keberhasilan industri wisata tidak hanya ditentukan oleh jumlah wisatawan, namun dampak yang diberikan pada lokasi wisata tersebut. 

“Keberhasilan industri pariwisata tidak hanya dilihat dari jumlah pariwisata yang datang namun juga harus mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, baik dari ekonominya, sosial dan kesejahteraan, lingkungan dan budayanya,” ungkap Sandi dalam webinar Sustainable Tourism Development Forum pada Kamis (23/2/2023).  

Hal tersebut diwujudkan, salah satunya, dengan menargetkan 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui melalui integrasi, inovasi, dan kolaborasi. Dengan semangat 3G, gerak bersama (gercep), gerak bersama (geber) dan garap semua potensi lapangan usaha (gaspol) untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” katanya. 

Sandi juga mengungkapkan bahwa konsistensi menjadi kunci penting mewujudkan pembangunan pariwisata yang dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, kearifan lokal, masyarakat, dan kode etik kepariwisataan. 

Lebih lanjut, Ni Wayan Giri Adyani, Sekretaris Utama Kemenparekraf, menyebut ada enam program yang diterapkan kementerian guna mewujudkan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Diantaranya; sustainable tourism destination, sustainable tourism observatory, sustainable tourism certification, sustainable tourism industry, sustainable and responsible tourism marketing, dan sustainable and responsible tourism management. Wayan mengungkapkan hal tersebut diterapkan mengingat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.