Logo Bloomberg Technoz

Ekspor Turun, Neraca Dagang RI Diramal Surplus 42 Bulan Beruntun

Hidayat Setiaji
14 November 2023 09:00

Ilustrasi peti kemas di pelabuhan Pelindo (Dok.Pelindo)
Ilustrasi peti kemas di pelabuhan Pelindo (Dok.Pelindo)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor dan impor Indonesia diperkirakan kembali mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) pada Oktober. Meski begitu, neraca perdagangan sepertinya masih akan surplus dan akan menjadi yang 42 kali secara beruntun.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Oktober pada esok hari, Rabu (15/11/2023). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekspor tumbuh -16,49% dibandingkan Oktober tahun lalu (year-on-year/yoy).

Ekspor tidak pernah tumbuh positif sejak Juni. Kalau Oktober minus lagi, maka kontraksi akan terjadi selama 5 bulan beruntun.

Adalah penurunan harga komoditas yang membuat ekspor Indonesia terjerembab. Harga komoditas unggulan ekspor Indonesia memang berjatuhan.

Dalam setahun terakhir, harga batu bara merosot 62,29%. Sementara harga minyak sawit mentah (CPO) berkurang 11,31%.