Pagi ini di pasar derivatif, nilai rupiah diperdagangkan melemah namun di kisaran lebih kuat dibandingkan di pasar spot. Sementara indeks dolar AS semalam ditutup melemah di tengah aksi jual investor di pasar obligasi yang masih berlanjut, terindikasi dari penurunan indeks harga obligasi baik di pasar negara maju maupun emerging market.
Bank Indonesia (BI) dalam paparan di hadapan parlemen kemarin menyatakan kenaikan target inflasi 2024 yakni dari 2,8% menjadi 3,2%, terutama karena harga pangan dan harga energi dunia. Sementara inflasi inti tahun depan akan di kisaran 2,54%.
Untuk tahun depan, BI memperkirakan kisaran rupiah ada di Rp15.510/US$. Pertumbuhan ekonomi 2024 diprediksi akan ada di 5%, lebih rendah dibanding 2023 yang diperkirakan di angka 5,01%.
(rui)