Logo Bloomberg Technoz

Menanti Data Inflasi AS, Rupiah Hari Ini Waspada Cenderung Lemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
14 November 2023 07:27

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan masih akan bergerak waspada jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) Selasa malam waktu setempat. 

Data inflasi AS itu akan memberi petunjuk paling jelas arah kebijakan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) dalam beberapa bulan ke depan, apakah bank sentral telah selesai dengan kenaikan bunga acuan atau hanya menahannya untuk sementara.

Di pasar swap, para pedagang menaikkan probabilitas kenaikan bunga acuan The Fed pada Desember dari 9,1% menjadi 14%. Ada kekhawatiran, inflasi inti AS yang masih sulit ditekan memberi ruang bagi The Fed untuk berlanjut mengerek bunga acuan.

"Konsensus pasar menunjukkan The Fed telah memenangkan pertarungan melawan inflasi dan pasar tentu sangat bersemangat dengan potensi pembalikan arah dovish. Namun, ini bukan pertama kali harapan untuk dovish pivot memantik euforia. Apabila inflasi inti tetap di kisaran 3%, maka ada sedikit keraguan bahwa The Fed akan menempuh pengetatan kebijakan lagi," kata Jim Reid dari Deutsche Bank AG seperti dilansir oleh Bloomberg News, Selasa (14/11/2023).

Rupiah di pasar spot kemarin ditutup melemah tipis 0,03% di posisi Rp15.700/US$, di tengah tren pelemahan mata uang Asia menghadapi dolar AS.